Senja yang Hilang
Aku ingin mengerti apa yang saat itu kau rasakan hingga ucapan yang begitu menyakitkan sanggup kau utarakan.
Mungkin kau pun tidak pernah mendengar bahwa sebuah kalimat singkat bisa setajam katana. Sebait kata yang meluncur tanpa kau rencana, seperti anak panah yang dalam hitungan detik menembus sasarannya.
Sudah sangat lama, aku ingin tahu apa itu arti kehangatan bagimu. Namun, baru kali ini aku bisa memahami suasana hatimu.
Aku tidak tahu seberapa dalam lukamu, tapi maafkan aku yang pernah tidak mengerti dan membencimu. Apa boleh buat, aku hanyalah seorang anak yang ingin dekat, tapi malah mendapat sebuah pesan singkat yang menyakitkan saat kau ucap.
Lama, jiwa ini kering dalam kubangan lumpur yang mengeras. Ingin bangkit, tetapi terasa sakit. Ingin mati, tetapi musim mulai berganti.
Senja, hal spesial yang aku nanti. Meniupkan angin malam di sela lambaian daun kelapa. Aku menunggu, tetapi kau lama tiba. Aku berharap kau akan bahagia dan memberikan apa yang aku pinta.
Tidak, semuanya tidak pernah terjadi. Aku yang malang atau tak tahu diri. Memandang kegelapan jalan penuh kecemasan dengan doa terpanjat untuk keselamatan. Kau datang dengan garang, membiarkanku tertegun tanpa sandaran.
Mataku berkaca-kaca menatap embusan angin menerpa ujung bajuku yang tidak ingin kau sentuh dengan tangan terbuka. Harapan itu sekali lagi sia-sia, meremukkan sukma dan raga.
Ironi. Apa? Apa yang kamu pikirkan saat itu? Aku baru menemukan jawabannya beberapa tahun lalu. Kasihan, hal pertama yang terlintas dalam benakku. Hingga bekas luka itu kembali terbuka dan masih terasa menyala.
***
#30dwcjilid33
#fighter30dwc
#pejuang30dwc
#day28
#senja
Komentar
Posting Komentar