Kabar dari Mi Instan

Belajar dari mi instan yuk!


Hayo ... sudah pasti banyak yang pernah dengar, kan, kalau mi instan itu tidak baik bagi kesehatan. Iya dong ... sama. Aku juga sudah sering dengar. Mulai dari yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan; seperti adanya penyakit ringan, kanker, sampai yang menyebabkan kematian. Bisa dibilang kalau dihitung dengan jari, mungkin masih kurang.


Kalau menurutku manfaat mi instan yang banyak disetujui semua orang mungkin cuma satu, yaitu pengganjal perut super cepat saat darurat. Apalagi para penganut faham magerisme. Ah, iya-iya aku juga sama. He-he-he.


Ok. Kali ini aku menulis bukan untuk memerangi para penggila mi instan untuk berhenti menyantapnya atau menyuruh para pembenci untuk mulai mencoba mencicipi. Bukan itu. Tulisan kali ini aku buat untuk membagikan sebuah hal menggelitik. Analogi yang aku temukan dari mi instan.


Ya … aku sebut saja sebagai kabar penting dari mi instan. Kalau selama ini perspektifnya selalu menyalahkan dan melarang. Yuk! Coba mendekat dan melihat dari perspektifku ini. Siapa tahu dapat sedikit pembelajaran.


Dari segudang sisi negatifnya, ternyata mi instan punya sisi positif yang menarik dan bisa kita ulik lo. Gak percaya? Simak sampai habis. Disclaimer dulu ya, karena ini menurut pandanganku saja. Sisi positif yang menganalogikan sebuah perjuangan kita dalam meraih kesuksesan. 


Penasaran, kan? Kok bisa sih kita belajar sebuah kesuksesan dari mi instan? Ya bisa saja. Jadi gini, terlepas dari baik dan buruk. Rupanya mi instan membawa filosofi yang cukup dalam. Yaitu, "keberhasilan bisa dicapai dengan cara instan". Eits ... tunggu dulu, aku tahu pasti banyak yang tidak setuju. Iya, aku jelaskan sekarang ni. Nhgak usah ngotot ya, ini cuma analogi. C'mon santai ya!


"Segala sesuatu yang instan tidak baik bagi kesehatan. Sesuatu yang instan cocok bagi kaum rebahan". Banyak, kan, yang sudah pernah dengar dan mendapat nasihat serupa? Aku juga kerap dengar, bahkan aku juga berpikir seperti itu dulunya, tapi coba kita tilik dengan cara berbeda. Kalau ditanya, sebelum menjadi mi instan proses apa yang harus dijalankan? Ada gak yang pernah tanya seperti itu? Kalau ada ya selamat kamu bisa melihat sesuatu yang berbeda. Sama seperti yang akan aku share.


Coba kita tengok, ya. Untuk bisa menjadi sebuah mi instan yang cantik, enak, menarik, ekonomis, dan higienis, mi instan mengalami berbagai proses panjang. Mulai dari pengumpulan bahan dasar, pencampuran, pemrosesan, hingga menjadi mi instan bungkus siap dimakan. 


Tidak terbayangkan, seberapa lama proses yang harus dilalui oleh satu bungkus mi instan, agar rasanya enak dan diterima oleh semua kalangan. Aku pun yakin sebelum mi itu lahir, pencipta mi tersebut sudah melakukan riset dalam waktu yang lama. Kegagalan dan keterpurukan tentu sudah kenyang mereka rasakan. Setuju kan?


Ok kembali ke istilah "kesuksesan bisa dicapai dengan instan". Yang sebenarnya "kesuksesan tidak bisa dicapai dengan cara instan". Kenapa? Ya, karena memang hal itu mustahil. Bahkan untuk sebuah mi instan memerlukan proses yang lama.


Nah, kembali ke filosofi kesuksesan dalam hidup. Tentu saja hal itu sama. Tidak mungkin kita akan bisa mencapai sebuah kesuksesan dalam semalam. Karena sebelum sukses semalam, seseorang telah berproses selama bertahun-tahun dalam perjuangan tak kenal lelah. Berjuang dalam kesendirian dengan penuh semangat meski diterpa kegagalan. Iya gak, ya?


Jadi intinya tidak ada hal instan yang bisa kita capai. Pun sebuah keberhasilan tidak akan dapat tercapai dengan cara instan.


***


#pejuang30dwc

#fighter30dwc

#30dwcjilid34

#squadLa2ak

#day13








Komentar

Postingan Populer