Ibu, Ibu, Ibu Kaulah yang Mulia

 

Kalau ditanya mengenai ibu, hal apakah yang pertama kali muncul dalam benakmu? Pasti banyak, 'kan? Iya aku juga sama. Banyak banget hal yang bermunculan dalam ingatan ketika kata ibu diucapkan.


Ibu yang penyayang, rela berkorban, panutan, madrasah pertama, dan masih banyak lagi istilah yang bisa disebutkan. Karena beliau pula kita terlahir dan bisa melihat dunia.


Iya, aku tahu semua itu atas kehendak-Nya. Namun, tanpa adanya perantara seorang ibu yang melahirkan kita hal itu mustahil terjadi. Saya tahu, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Bahkan dalam berbagai cerita pun sudah disebutkan, Adam yang merupakan manusia pertama di bumi lahir tanpa orang tua.


Namun, ini beda. Saya tidak menjelaskan mengenai Adam dan Hawa. Yang saya maksud di sini adalah kita sebagai manusia biasa. Seorang anak yang kodratnya lahir dengan perantara ayah dan ibunya. Tuhan meniupkan roh dalam rahim beliau dan di sana kita bernaung sebelum melihat dunia. Dilindungi dan mendapat semua fasilitas yang dibutuhkan. Merasakan semua hal bersama ibù kita. 


Dalam kandungan, kita ditimang, dijaga dan dibelai mesra. Begitu juga saat kita telah terlahir ke dunia. Berkat tangan seorang ibu kita bisa hidup dan menghadapi dunia dengan lebih bertenaga. Ibu yang tak kenal lelah meski dalam lara. Betapa luar biasa seorang ibu. Hatinya begitu mulia.


Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan betapa kita harus memuliakan ibu kita. Hadis ini menunjukkan bahwa Islam menjunjung tinggi derajat seorang ibu. Namun, bukan berarti kita boleh melupakan jasa seorang ayah. Dalam HR. Bukhari dan Muslim berbunyi:


"Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapa kah aku harus berbakti pertama kali?' Rasulullah SAW menjawab, 'Ibumu!'. Kemudian orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Rasulullah SAW  menjawab, 'Ibumu!'. Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu!'. Orang tersebut bertanya kembali, ' Kemudian siapa lagi', Rasulullah SAW menjawab, 'Kemudian ayahmu'."



Ibu, terima kasih

Karenamu aku mengenal dunia

Tanpamu aku bukan siapa-siapa

Dan karenamu aku mengerti arti surga


#30dwcjilid34

#pejuang3pdwc

#squadla2ak

#day-4


Komentar

Postingan Populer