Memaafkan untuk Berjumpa dengan Kebahagiaan
Hai, Me … apa kabar? Feeling good?
Kenapa dengan hari ini? Apa kamu merasa tertekan, sedih, gelisah, gundah, resah, atau tak berarah?
Jawab dong! Masak sih cuma geleng-geleng kepala dan melirik tak berselera begitu. Gimana aku tahu apa yang kamu rasakan coba kalau kamu tak mengatakan apa-apa.
Me … katakan, cepat! Ini lo sudah mau berganti hari, kan? Masa sedari tadi kamu merengut dan manyun seperti itu. Jujur saja padaku. Kamu tahu, kan, kalau aku juga gak bakal marah dan menuding yang tidak-tidak.
Iya, begitu dong. Apa? Kamu merasakan sakit dan ampek di dada? Jantungmu seperti tak berdetak dan napas sesak. Kamu tadi juga sempat menangis.
Emang kenapa, kalau boleh tahu? Padahal beberapa hari ini aku lihat kamu baik-baik saja. Tidak ada hal yang membuatmu tidak bahagia dan semua berjalan sesuai dengan keadaan biasanya. Atau mungkin keadaan itu sekarang sudah tak lagi cocok untukmu, sehingga kamu pun merasa sedih?
Jangan cuma geleng dong! Suruh bicara malah cuma geleng-geleng aja. Awas tambah mumet! Ya sudah coba pelan-pelan kamu ceritakan apa yang terjadi hingga kamu merasa terbebani dan dadamu terhimpit dengan kuat.
Oh … itu. Iya aku tahu kok. Trus kamu mau apa coba? Marah-marah dan mengutuk dia? Untuk apa coba? Kalau kamu menemukan satu alasan yang baik saat kamu mengumandangkan kalimat perang padanya. Maka aku akan mendukungmu dengan lapang dada.
Kalau tidak, jangan diteruskan. Boleh saja kamu marah, tapi beristighfarlah dulu sebelum kamu melangkah lebih jauh. Periksa lagi yuk apa yang kamu rasa. Apa betul semuanya tidak bisa kamu terima? Atau kamu hanya merasa ingin diadakan dan tidak terima.
C'mon … sudahlah! Sebelum kamu mengenalnya hidupmu baik-baik saja, kan? Bahkan kamu tertawa riang dengan segala hal yang kamu lakukan. Ayo kembali lagi yah. Aku percaya kamu lebih baik dari kemarin dan harimu esok akan lebih cemerlang.
Terima itu ya. Aku juga memaafkanmu yang merasa terabaikan dan tidak senang. Namun, kamu juga harus sadar jika semua itu akan lebih menjadikanmu orang kuat yang tidak wajar. Memaafkan untuk berjumpa dengan kebahagiaan.
Sudah … percaya saja. Gimana? Sekarang kepalamu lebih lega, kan? Nah … itu dia. Yuk bersyukur untuk nikmat hari ini dan berkatalah lebih santun.
Dariku untuk Me …
Love you … love you … love you more …
#30DWCJILID34
#pejuang30dwc
#fighter30dwc
#squad LaSak
#day8
Komentar
Posting Komentar