Biskuit Bebek
"Wah, bau biskuit bebek. Sudah lama tidak beli. Aku harus mulai menabung untuk bisa membelinya," gumam Ayu dalam hati.
Rina, teman sekelasnya sedang menikmati biskuit kesukaan Ayu di bawah pohon, taman sekolah. Kelopak mata Ayu melebar saat aroma biskuit bebek kesukaannya mampir ke dalam hidung. Bau harum vanilla, gurihnya margarin, bercampur lembutnya susu kental manis membuat air liur Ayu menetes. Sampai Ayu tidak bisa konsentrasi di kelas. Jam pelajaran berakhir dan dia pun bergegas pulang.
***
"Assalamualaikum, Ibu? Bu …!" Ayu berteriak dengan wajah berseri. Seperti baru mendapatkan hadiah.
Turun dari sepeda mini hitam kesayangannya. Ayu berjalan ke garasi bercat hitam di samping rumah. Hati-hati sekali menjagangkan sepeda, lalu dengan cepat melepas sepatu dan berlari ke dapur. Burung beo dalam sangkar yang tergantung di atas garasi mengepak-ngepakkan sayap. Bergerak lincah, seolah mengikuti pergerakan Ayu.
"Ayu, ono opo? Larine pelan-pelan ae! Biskuit bebek lagi?" tebak Ibunya yang datang dari pintu dapur. Beliau tersenyum menyambut uluran tangan Ayu dan mengusap kepalanya dengan telapak tangan. Kalau sudah ingin membeli biskuit bebek, Ayu pasti akan mencari bapaknya.
Tubuh Ayu membungkuk, napas ngos-ngosan, pun keningnya basah, dan wajah memerah. Rambut kuncir kudanya berantakan. Meski jarak antara dapur dan ruang garasi tidak begitu jauh, tetapi mampu membuat tubuhnya yang sering dikatakan mirip sinden Niken Salindri kecil, itu berkeringat.
"Itu Buk, bapak, mana?" Punggung tangannya menyeka bulir air yang merembes di pelipis. "Oalah Buk! Bapak di mana?" ulang Ayu, tidak sabar. Melepas tas ranselnya dan meletakkan begitu saja di lantai. "Buk …!" Suara Ayu serak. Berjalan mengekori ibunya ke dapur.
"Cuci tangan sana!" perintah ibunya sambil menunjuk wastafel. "Ini, diminum dulu! Setelah itu cari bapak di kolam lele, sana!" Sambil menyodorkan gelas berisi air putih.
Ayu mengelap tangan dan menerima gelas itu. Meminumnya sampai habis dan mengecup pipi ibunya. "Makasih Buk, nanti kalau Ibuk punya pekerjaan yang belum selesai, panggil Ayu, ya! Ayu siap membantu," pesannya singkat lalu pergi menemui bapaknya di halaman belakang.
Bersambung ...
***
#day-3
#squad-1
#30DWCJILID35
#Cernak-Fiksi
Komentar
Posting Komentar