Balada Cinta Bunga
Peony dan Anyelir merupakan sosok perempuan cantik berdarah arab, hidung mancung, mata belo, dan kulit putih. Mereka adalah sepupu Kamboja. Keduanya menyukai Crisan, bahkan sejak kuliah semester pertama. Namun, Crisan tertarik dan mencintai Kamboja. Lalu menikahinya setelah lulus kuliah.
Dari pernikahan itu mereka dikaruniai dua orang anak. Si centil yang cantik Iris dan si pemalu yang tampan Aster. Hidup Crisan begitu bahagia. Pekerjaan baik dan mapan, sebagai direktur bank. Istri cantik dan anak-anak lucu yang baik. Rasanya tidak ada lagi yang Crisan butuhkan di dunia. Semua yang dia inginkan sudah dia miliki.
Sampai kecelakaan maut itu merenggut semua kebahagiaannya. Nyawa Kamboja dan Aster melayang. Meninggalkan Iris dalam keadaan buta, serta Crisan dalam kubangan penyesalan. Jika dilihat sekilas tidak tampak ada perubahan dalam dirinya. Namun, gemuruh di kalbu dan kepala sering membuatnya tidak bisa memejamkan mata.
"Kalau saja siang itu aku ada di rumah dan bisa mengantarkan mereka ke rumah sakit. Mungkin sekarang Kamboja dan Aster masih bersama kami," monolognya dalam hati. Sebuah kata yang sering diulang.
Jambang tipis yang mampu membuat wanita terkesima. Rambut model undercut yang selalu klimis itu, tidak lagi ada.
"Ayah, kita ke taman lagi, ya, Yah?" tanya Iris dengan lembut. Suara lembut anak gadisnya yang kemarin berulang tahun ke 8 itu membuat Crisan terkejut.
Crisan menghentikan laju kursi roda Iris. Berjongkok di depan putri kecilnya dan berkata lembut, "Iya sayanggg … kita pergi ke tempat mama dan Aster, ya?"
Iris mengangguk, menyetujui ucapan papanya. Dia tahu kalau mama dan adiknya sudah meninggal saat kecelakaan itu. Namun, Iris masih bisa merasakan kehadiran mereka di sisinya. "Yah, nanti kita beli es krim untuk mama dan Aster juga, ya," pinta Iris, yang langsung disetujui oleh Crisan.
Setiap senja Crisan membawa Iris jalan-jalan. Taman mawar di pinggir kota yang jaraknya dua puluh menit jalan kaki menjadi tujuan. Tempat di mana tiga bulan yang lalu istri dan anak laki-lakinya meninggal.
***
"Iris," panggil Peony dan Anyelir secara bersama. Mereka mendekati Crisan dan Iris yang sedang duduk menatap lalu lalang kendaraan di depan taman mawar.
Crisan melambaikan tangan. Iris tersenyum, mendengar suara mereka. "Ayah, mereka ke sini, ya,Yah?"
"Iya sayang, Iris nggak apa-apa, kan, Nak?"
Iris menggeleng, lalu menelan ludah dengan keras. Menyatukan dua tangan dan menyembunyikan di balik selimutnya. Crisan memandang Iris dengan heran.
Bersambung …
#day-10
#squad ICH1BAN
#30DWCJILID35
#CERPEN
Komentar
Posting Komentar