Sebuah Surat untuk Sahabat
Ilustrasi desain dibuat oleh Ana di canva.
Dear Teman,
Hai, apa kabar?
Semoga harimu menyenangkan, ya. Aaammmiiiinnnn.
Lama sekali aku tak menyapamu. Rasanya tidak ada banyak hal yang berubah. Namun, sepertinya hatimu lebih bahagia. Ada secercah cahaya yang menyinarimu, ada harapan kebahagiaan yang sedang kamu nantikan hadir menyapa.
Alhamdulillah, aku ikut senang melihatmu berbahagia. Aku ikut senang apabila senyummu berkembang di sudut bibir. Sepertinya keresahan mulai melipir, berganti dengan tujuan hidup yang lebih terpikir.
Alhamdulillah, aku pun bisa merasakan luapan bahagia itu. Sejak kemarin, hatiku berbunga-bunga. Mendengar Burung Prenjak bernyanyi di dahan waru di belakang rumah.
Orang bilang, aku akan kedatangan tamu dari jauh, lo. Yah begitulah, kepercayaan mereka. Orang terdahulu percaya akan banyaknya hal. Termasuk salah satunya, apabila ada Butung Prenjak bernyanyi di dekat rumah kita, maka kita akan kedatangan tamu dari jauh.
Agak aneh, ya? Sebenarnya enggak juga, sih, maksudnya terkadang hal itu kurang akurat. Meskipun banyak yang percaya dan sering terjadi.
Ahhh, kok jadi ngobrolin perburungan, sih. Tadi aku cerita sampai di mana? Nah, iya, aku doakan apa pun rencanamu ke depan dimudahkan. Apa pun yang kamu inginkan laun terwujud.
Aku tahu segala penderitaan dan kesahmu, jadi, aku pun selalu berharap dan berdoa untuk kebaikan hidupmu. Aamiiinnn.
Semua orang berhak, kok untuk bahagia. Tak ubahnya dirimu. Seandainya masih ada hal yang tidak membuatmu bahagia, berarti hal itu bukan milikmu.
Syukurlah kalau kamu lebih memahami dirimu sendiri. Dengan begitu kewaspadaan semakin bertambah. Rasa tanggung jawab meningkat, dan kecintaan pada diri sendiri lebih terpelihara.
Nah, kalau aku sendiri hari iini akan bercerita mengenai Boss ku. Kamu tahu, kan? Iya, itu loh lelaki asing yang judes. Hari ini aku akan bercerita tentang kebaikannya, tak seperti biasanya, kan? Iya bentar aku benerin posisi dulu sambil selonjoran.
Jadi gini, hari ini Boss ku kedatangan 3 orang kolega. Ke-3nya merupakan anak muda yang tampan dan rupawan. Kedatangan mereka seperti magnet bagi para ciwi-ciwi di kantor. Bahkan seisi kantor menjadi super sibuk.
Kamu pasti tahu sendiri apa sebabnya, kan? Iyah, bener banget. Mereka pelukable banget. Wajahnya bikin meleleh saat tersenyum. Ya ampun, aku sampai salah tingkah tahu.
Apalagi tidak seperti biasanya. Boss ku selalu menyuruh anak buahnya yang lain untuk membuat kopi kepada tamu. Namun, entah kenapa kali ini menyuruhku membuat kopi.
Dengan tanpa ragu aku pun membuatkan kopi dan mengantar untuk mereka. Kamu tahu enggak apa yang selanjutnya terjadi? Aku yakin kamu pun enggak akan bisa menebak adegan Boss songong itu.
Kalau kamu bisa menebak, telepon aku secepatnya. Biar aku enggak memendam ini sendirian. Kamu tahu, kan, kalau memendam perasaan itu sangat tidak enak dan tidak menyenangkan. So, apa pun hasil dari tebakanmu akan sangat membantu.
Udah, ya, ini aku capek banget. Lain kali disambung lagi, ya. Kuharap secepatnya bisa berjumpa dalam kebahagiaan. Apa pun tujuan kita masing-masing. Aaamiiinnnn.
Salam kasih sahabat
Kaulah yang ku rindu sejak lama
Kau jua yang membuatku menangis dan tertawa
Dalam gulita malam, kau suguhkan secercah cahaya
Bersama terang rembulan kau kenalkan aku cinta
Terima kasih, terima kasih untuk yang kau lakukan
Makan malam dirumah paman
Ya udahlah curhatnya aku idahan.
Salam kangen banyak-banyak
Your separated soul.🔥❤️🔥
***
Jumlah kata 507
Komentar
Posting Komentar