Aku tak Sempurna
Ilustrasi desain dibuat oleh Ana di canva.
***
Kau bilang aku anak mama, lalu kau pergi begitu saja. Meninggalkanku tertegun dalam harap kau kan kembali berpaling dan memeluk erat. Sia-sia sebuah rasa yang tak pernah melekat. Begitu dalam dan sangat erat. Namun, kini tak lagi terikat.
Bukan itu saja, tapi kau pun bilang aku bodoh, hanya karena tak tahu apa itu cinta. Kutanyakan padamu, tetapi jawabmu memekakan dada. Bila kau rasa, rasaku tak sempurna untuk apa kau pedulikan itu. Bila kau tahu rasamu tak sama, untuk apa dulu kau pertahankan kita?
Hubungan ini hanyalah permainan sia-sia. Dingin, layu, dan beku seolah tak bernyawa. Awalnya saja, begitu manis bagai gula, laun mengerontang kekeringan hilang makna.
Hubungan ini hanyalah tebing curam. Tinggi, lembab, dan dalam. Awalnya saja, gagah dan perkasa. Setelah tiba malah penuh jebakan tak kasat mata.
Hati ini bagai air di atas daun talas. Terombang ambing bersama angin yang menerpa. Pikiranku seperti jaring laba-laba, yang teronggok di sudut ruang tak berpenghuni. Oh, dirimu, tega hati melukai aku. Bayanganku kita kan hidup bersama, meneguk indah dunia. Naasnya kau berpaling dan tak lagi kembali. Meraih madu yang kau anggap lebih murni. Meninggalkanku di sini dalam duka setelah kau bilang ku tak sempurna.
Aku tak tahu apakah logikamu, aku tak tahu apakah yang kau mau. Yang kutahu kau tak lagi sama.Yang ku lihat kau semakin bejat, demi dia rela berkhianat. Demi dia meninggalkan orang yang menemanimu meniti nikmat.
Meski tahu ku tak sempurna, meski tahu ku tak bahagia. Namun, senyummu yang selalu ku damba. Tahukah kau itu yang ku pinta. Namun, sayang seribu kata. Kau tak peduli dengan yang ku kata. Sungguh tega, kau memaki aku. Sungguh kaulah yang tercela.
Pergilah sana, ku harap kau bahagia. Pergilah yang jauh agar aku tak tahu. Jangan kembali saat kau dicampakan olehnya. Tak ada lagi kata ku menerima. Karena aku yang tak sempurna.
***
ODOP 2023
Komentar
Posting Komentar