Elipsis
Kalau sedang tidak mood, tetapi pekerjaan menumpuk, apa sih, yang biasa kalian lakukan?
Wah…… bepergian? Bisa juga sih. Mmm… kalau aku sendiri lebih suka di rumah. Ngapain aja, yang penting di rumah. Bisa berdiam diri atau sekadar nonton film favorit. Cie ….enak, kan, ya?
Jadi…… pada kesempatan kali ini aku ingin menceritakan banyak hal di dalam tulisan ini. Namun,…mengingat adanya berbagai pertimbangan, maka aku putuskan untuk enggak jadi cerita.
Yah….bisa juga sih sebenarnya dilanjutkan sampai kelar. Akan tetapi, bukan curhatan yang mau aku tulis pada jesempatan kali ini. Terus apa dong ……..?
Jadi pada kesempatan kali ini aku akan menulis mengenai elipsis. Tulisan ini pun sudah lama aku tulis kerangkanya. Pun pernah disampaikan secara WAG, tetapi malas untuk mengerjakannya. Yaitu malas menuliskan secara panjang dan jelas. Sampai kali ini ada momen yang tepat sehingga tulisan ini bisa hadir.
Terus, apakah yang dinamakan elipsis? Bagi seorang penulis ataupun guru bahasa Indonesia dls. tentunya enggak asing lagi dengan yang namanya elipsis, kan….?
Apa? Ada yang belum tahu dan masih asing? …..Nah, kalo gitu Anda berada di tempat yang tepat. Untuk itu langsung aja yuk kita kupas biar enggak penasaran. Apa sih elipsis itu, kok namanya kayak kue lapis atau judul film vampir. Heuuuu……….,,
Apa itu elipsis?Elipsis adalah tanda baca titik tiga ( … ). Yup simbol titik tiga inilah yang dinamakan elipsis. Jadi kalau ketemu tanda (…) berarti namanya elipsis. Kalau ketemu orang goncengan tiga itu namanya narsis. Ehhh itu tadi becanda.
Pengertian elipsi menurut berbagai sumber;
🌟 Elipsis adalah pelesapan (penghilangan unsur) kata atau kalimat yang penggunaannya telah diatur dalam Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI).
🌟 Menurut Agustinus Gereda dalam buku Keterampilan Berbahasa Indonesia: Menggunakan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar (2020), tanda elipsis disimbolkan dengan ( … ) atau tanda titik yang berjumlah tiga buah.
Dilansir dari buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan oleh Sriyanto (2014), tanda elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang terputus-putus atau bagian kalimat yang dihilangkan.
Kapan sih biasanya kita memerlukan untuk menggunakan elipsis ini?
📝 Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Contohnya:
… ayam sedang berkokok.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ….
Alasan kemunculan … akan ditelusuri lebih lanjut.
… malam yang indah.
Buku itu menjelaskan tentang pentingnya gaya hidup sehat, ….
Penyebab kemerosotan … akan diteliti lagi.
..., lain lubuk lain ikannya
📝 Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Contohnya:
“Jadi, kita harus melakukan … oh, baiklah.”
“Kemarin dia mengatakan …. Bagaimana ini?”
“ …. Kalian setuju atau tidak?”
“ …. Ya baiklah, aku akan diam saja.”
“Sudahlah. Jangan berkelahi, nanti ….”
“Ayo kita melakukannya ….”
"Menurut saya ... seperti ... bagaimana, Bu?"
"Jadi, simpulannya ... oh, sudah
saatnya istirahat."
Nah, itulah tadi sedikit penjabaran tentang elipsis. Apabila ada kurang lebihnya silakan cantumkan kritik dan saran di kolom komentar.
Setelah membaca dari awal sampai akhir, aku yakin kalian merasa aneh dengan tulisan bertinta biru pada beberapa paragraf di atas, kan? Nah, sudah lihat apa yang terjadi di sana? Benul, eh, betul. Pada tulisan itu terdapat banyak elipsis.
Lalu setelah membaca dan memahami pengertian dan contoh elipsis tadi, maka pertanyaannya. Apakah penulisannya benar atau salah?
Anda benar! Jawabannya semua tanda baca elipsis yang aku pakai itu salah cara penulisannya. Kok bisa, ya coba aja diperhatikan baik-baik. Lagipula emang aku sengaja juga biar pada lihat. Okay, segitu aja curhatan kali ini lain waktu disambung lagi.
📘 Catatan:
(1) Tanda elipsis itu harus didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).
***
>Jumlah tulisan 588 kata
>Komunitas ODOP
>onedayonepost2023
>OprekODOP6day5
Komentar
Posting Komentar