Pantun: Mengenal Macam-Macam Pantun
Desain ilustrasi dibuat olehAna di canva.
***
🎼Malam minggu malam yang panjang, malam yang asik buat pacaran. Pacar baru baru kenalan, kenal di jalan Jendral Sudirman🎼
***
Cieee, pasti yang tahu lagu ini kebanyakan seumuran. Hihihi. Enggak mau lama-lama bahas lagunya. Tetiba terlintas karena iramanya seperti sajak dalam pantun. Nah, untuk malam minggu ini saya akan menulis tentang hal-hal yang ringan dan menyenangkan.
Yup, langsung saja, yuk! Saya akan memperkenalkan sebuah tulisan yang menjadi favorit saya sejak dulu. Dalam Bahasa Indonesia disebut “pantun” sedangkan dalam Bahasa Jawa disebut “parikan”. Sebenarnya ke-2 tulisan ini berbeda, tetapi entah kenapa saya mempunyai pemikiran bahwa keduanya sama dan hampir mirip.
Apa itu Pantun?
Pantun adalah sebuah puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris yang terdiri dari sampiran dan isi.
Pantun disebut puisi lama karena masih terikat aturan baku, seperti jumlah kata dan barisnya.
Sedangkan menurut laman detik.com menyebutkan pantun adalah sebuah sastra lisan yang berbentuk puisi.
Ciri-ciri umum pantun adalah:
Terdiri dari 4 baris
Setiap baris memiliki 8-12 kata
Baris pertama dan kedua disebut sampiran
Baris ke-3 dan ke-4 disebut isi
Memiliki sajak a-b-a-b atau a-a-a-a
Namun, berdasarkan buku Bahasa Indonesia Jilid 1 karya Agus Trianto. Pantun dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu;
Pantun 2 Baris
Yaitu pantun yang terdiri dari sampiran dan isi.
Contoh:
Makan nasi pakai terasi
Sukanya janji dan mengingkari
2. Pantun 4 Baris.
Yaitu pantun yang terdiri dari 4 baris. Ciri-cirinya sesuai dengan ciri-ciri umum pantun. Karena yang sering kita jumpai di sekolah adalah jenis pantun 4 baris ini.
Pantun 4 baris memiliki beberapa bentuk, diantaranya:
Pantun Anak-Anak
Sesuai dengan namanya, pantun ini dibuat untuk anak-anak. Jadi akan memiliki vibe lebih ceria.
Contoh:
Jalan-jalan ke taman bunga
Melihat burung beterbangan
Ayo kawan bermain bersama
Berbalas pantun bersamaan
Pantun Jenaka
Merupakan pantun yang berisi tentang humor atau lelucon.
Contoh:
Buah manggis buah cempedak
Dibawa dari rumah Atok
Aku menangis karena tersedak
Melihat kakek bermain tik tok
Pantun Sukacita
Adalah pantun yang berisi ungkapan kegembiraan.
Contoh:
Sorak sorai di dalam aula
Undian berhadiah dimulai sudah
Tak kuduga tak kusangka
Durian kudapat sebagai hadiah
Pantun Kiasan
Adalah pantun yang berisi tentang kiasan.
Contoh:
Buat apa membeli sayur
Kalau hanya akan dibuang
Untuk apa pergi berlibur
Kalau besar pasak daripada tiang
Pantun Nasehat
Adalah pantun yang berisi tentang petuah, tuntunan.
Contoh:
Manis dan cantik si bunga bakung
Tapi lebih suka bunga seroja
Masih kecil rajin menabung
Sudah besar kaya raya
Pantun Dukacita
Adalah pantun yang menceritakan tentang kesedihan, kemalangan, dan ketidak beruntungan.
Contoh:
Pergi sebentar ke kota tua
Beli mengkudu untuk papa
Saya yatim sejak belia
Hanya papa yang dipunya
Pantun Budi Pekerti
Adalah pantun yang berisi pesan untuk berbuat baik kepada sesama.
Contoh:
Lari-lari kucing di taman
Kalau dikejar semakin kencang
Mari-mari menjaga kebersihan
Agar hidup lebih senang
Pantun Agama
Adalah pantun yang berisi nasihat-nasihat tentang agama.
Contoh:
Danau indah terhampar lapang
Gundah gulana hilang terasa
Kalau susah membayar utang
Susah ajal siksa neraka
3. Pantun 6 Baris
Merupakan pantun yang terdiri dari 6 baris. Baris ke 1,2, dan 3 sebagai sampiran. Sedang bait ke 4,5, dan 6 sebagai isi.
Contoh:
Kalau ada tanah yang lapang
Sewakan saja pada saya
Supaya jangan terbengkalai
Kalau adik punya saudara lajang
Kenalkan saja pada saya
Karena saya siap menikahi
4. Pantun Berkait
Adalah pantun yang saling berkaitan atau sambung menyambung. Pantun ini ditandai dengan penggunaan larik ke-2 dan ke-4 pada bait pertama, akan muncul di larik ke-1 dan ke-3 pada larik berikutnya.
Contoh:
Tidak masak si buah mangga
Pergi ke pasar membeli duku
Tidak enak marah dipelihara
Hati gusar pikiran kacau
Pergi ke pasar membeli duku
Duku dibawa ke rumah ibu
Hati gusar pikiran kacau
Melihat mantan menikah dulu
Duku dibawa ke rumah ibu
Untuk jamuan malam minggu
Melihat mantan menikah dulu
Wajah datar hati galau
Untuk jamuan malam minggu
Aku mengundang teman lama dan baru
Wajah datar hati galau
Semoga Digantikan yang terbaik untukku
Nah, teman-teman, itulah tadi sedikit cerita tentang pantun. Ayuk berpantun dan melestarikannya. Sebuah budaya dan peninggalan nenek moyang. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mempertahankannya, ya, kan?
Ahhh, akhirnya utang contohnya pantunnya terselesaikan. Wkwkwk
***
Sumber: kompasiana. Detik.com.
Wah bahas pantun jadi flashback jaman sekolah dulu kalau suruh buat pantun. Sampai skrng masih susah aja nyari akhiran yg samanya 😂
BalasHapusJalan-jalan ke negeri Cina, jangan lupa beli kain sutra. Jalan-jalan ke blognya Kak Ana, pasti oke dan buat gembira. Uhhhuuuyy
BalasHapusKalau nikahan org Sumatera terutama melayu itu biasanya ada pantun-pantunan dulu lho hihi
BalasHapuspantun adalah cara terhalus untuk mengajar dan menegur, cuma sayang sekarang sering dianggap lebay atau sarkas.
BalasHapusWah Kak Ana jago buat pantun nih 👍 Keren, Kak. Tiap main kesini dapat ilmu menulis baru 😁
BalasHapusInformmatif sekali kak. Kontennya bermanfaat jadi dapat ilmu baru ✨
BalasHapusterimakasih infonya mengingatkan kembali jaman di TV banyak pantun2 jenaka hehehe
BalasHapusJadi flashback masa sekolah, tim pantun dan aku yang suka tulisan berirama hingga kini. 😆
BalasHapusPantun itu enak banget dijadikan bahan hiburan. Sayangnya aku gak pandai bikin pantun huhu. Terima kasih informasinya kak. Semangat terus
BalasHapusjadi keinget zaman SMA masuk jam pelajaran Bahasa Indonesia...
BalasHapusJadi keinget jaman sd, bikin pantun berasa susah banget 🤭
BalasHapusWahh ingat dengan pantun jaman SD. Dulu susah banget. Hahaha
BalasHapus