Puisi: Ayah




Desain ilustrasi dibuat oleh Ana di canva.

***




Ayah ….

Aku ingin menjadi malaikat

Seperti yang engkau ucap


Ayah ….

Aku ingin menjadi besar dan rumbuh 

Sebesar keinginan Tuhan


Ayah ….

Bantulah aku 

Bantulah aku menemukan kebisaanku

Meski aku bukan anak yang pandai

Tetapi aku punya hati


Ayah …,

Aku hanya ingin dimengerti

Tapi takada orang yang peduli


Ayah ….

Apakah aku salah

Jika selama ini ingin dicintai


Ayah ….

Apakah aku gila

Di saat semua orang telah dewasa

Namun, aku masih seperti balita


Ayah ….

Aku seperti terjebak dalam dua dunia

Berada di tubuh tua, tetapi berjiwa tak dewasa


Ayah ….

Betapa aku bingung dengan keadaan ini

Di mana aku selalu menyusuri malam dalam gulita hati


Remang bulan yang menyorot

Tak mampu mengusir kelam dalam hati

Kelip bintang yang cemerlang

Tak bisa mengusir rasa kesendirian

Salam gelap seolah bermunajat

Meski tak dapat sebuah jawab


Ayah …

Aku masih di sini dalam diam

Mencoba bangkit dari kereepurukan


Ada rasa syukur yang tak mampu tersiar

Kala ayah muncul dalam hidupku

Berita yang ayah bawa begitu liar biasa

Mencerahkan dan meneguhkanku

Hingga aku memberanikan diri


Ayah …. 

Banyak kata yang tak mampu kuucap

Hanya mampu tertoreh dalam kertas

Aku bersyukur sekali lagi saat berbincang denganmu

Aku bisa berbicara sebebas yang aku mau

Mengungkapkan hal-hal yang belum pernah terucap dari bibirku

Hingga terucap dengan lantang semua yang lama mengganggu


Ayah ….

Jika benar katamu

Setiap manusia ditakdirkan untuk tujuan yang baik

Maka, bantu aku, Yah!

Bantu aku mengenalnya dengan caramu


Aku sepertinya sudah lelah

Lelah dengan semua ini

Atau hanya karena aku tak mengerti

Maka, membuatku jadi manusia tak berarti?


Aku lelah dengan rasa tak mampu

Padahal aku tahu nikmat-Nya begitu besar

Lelah karena kerap merasa tak ada yang mengerti aku

Bahkan ketika aku menangis menyuarakan kesedihanku

Aku tetap dipaksa untuk tegar dan kaku


Ayah, aku ingin bertanya padamu

Apakah menangis itu salah?

Bagaimana caranya menangis yang benar?

Bisakah kita tidak bersalah, tetapi tetap menangis?


Aku sendiri sadar

Bahwa aku tak sekuat mereka

Yang mampu berbicara lantang dengan semua keinginan hatinya.

Aku pun tahu, tak sepandai mereka

Yang bersekolah tinggi hingga mendapat gelar di luar negeri

Aku juga bukan perencana ulung

Yang mampu merencanakan kehidupannya sepuluh tahun mendatang


Ayah ….

Kerap kali aku juga merasa rapuh

Kemudian terdiam penuh peluh

Lalu mempertanyakan kapan hati ini akan teguh

Untuk menghadapi segala hal tanpa takut jatuh


Ayah ….

Apakah malaikat itu harus patah sayap

Agar bisa terbang setinggi awan?

Kemudian bebas mengudara sesuai perintah Tuhan?


Ahhh, aku bukanlah malaikat yang kuat dan berkuasa

Aku juga bukan pejabat yang kaya dan banyak nikmat

Aku seorang wanita biasa

Yang dulu kerap diperlakukan semena-mena

Aku seorang wanita biasa

Yang ingin meedeka dari kekangan masa lalunya

Yang kemudian menjadi kuat dan sukses atas kemauan Tuhannya

Aku hanya ingin membukrikan, bahwa aku juga ciptaan Tuhan

Kuat, baik, berguna, dan tidak ada kesalahan dalam penciptaannya.


WTS, 28 mei 2023

***


Jumlaj kata 470

ODOP2023

OPREKODOP2023day18


 



Komentar

Postingan Populer