Life Lesson: 4 Cara Mengenali Keautentikan Diri.

 





Desain ilustrasi dibuat oleh Ana di canva.
***

Tahukah kita dengan diri kita sendiri? Tahukah kita apa yang menjadikan kita special dan autentik?


Yap, terkadang kita dengan mudah dapat mengerti siapa diri kita dan apa yang menjadi tujuan hidup. Meski begitu, tak jarang ada masanya di mana kita tak tahu siapa diri ini dan apakah tujuan dari hidup ini, kan?


Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, tentu saja bukan tanpa tujuan. Seperti yang banyak diketahui oleh orang, bahwa perbedaan bukanlah cara untuk memupuk kebencian. Melainkan untuk saling belajar dan tolong-menolong. 


Sebagai pribadi dewasa, maka perlu kita ketahui bahwa ada 4 langkah untuk mengetahui keautentikan kita, diantaranya adalah:

  1. Kenali apa yang kita sukai dan tidak kita sukai.

  2. Ketahui visi dan misi kita

  3. Cari tahu norma dan aturan yang kita pegang

  4. Kita harus bangga dengan apa pun norma dan visi misi kita


Lalu, bagaimanakah cara menghadapi orang lain setelah kita menemukan passion kita. Karena tentunya akan ada banyak orang tidak setuju dan tidak sesuai dengan keinginan kita. Kemudian mereka membuli dan meremehkan kita.


Jawabannya adalah tetap santun saja, tak perlu menampilkan apa pun untuk membuat mereka terkesan.  Karena, kita bukanlah secangkir teh untuk semua orang. Cukuplah menjadi orang baik dengan menebar kebaikan.


Jadi, apa pun respon orang lain bukanlah urusan kita. Tidak perlu memikirkan apa pun omongan orang. Karena kita tidak bisa mengendalikan apa pun yang berada di luar kendali.


Sebagai seorang yang hidup di era teknologi seperti sekarang ini, maka personal branding dan autenticity perlu dimiliki. Untuk apa? 


Untuk menampilkan hal yang ingin ditampilkan kepada orang lain. Bukan untuk berbohong, melainkan untuk menampilkan sisi terbaik yang ingin kita tampilkan.


Sebagai manusia, ada banyak hal yang kita sesali. Namun, sebaiknya tidak membanding-bandingkan diri kita atau pengalaman kita dengan milik orang lain. Karena setiap orang berjalan dilintasannya sendiri dan setiap orang punya masanya sendiri. Pun setiap kita bisa sukses sesuai dengan bidangnya masing-masing.


Tak perlu ada lagi pengkerdilan diri hanya karena di usia 20 tahun belum punya tabungan 1 M. Di usia 30 tahun belum memiliki anak dls. sedangkan teman-teman kita sudah mengalami semua hal itu. 


Berhentilah berkomentar dan perbanyaklah fokus pada apa pun yang bisa dilakukan. Memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk masa depan yang lebih baik dan mandiri.


Agar hidup kita lebih seimbang dan terhindar dari depresi. Maka kita perlu menyeimbangkan antara self love dan self respect. Jika komposisi antara self love dan self respect tidak seimbang maka akan timbul sifat selfish. 


Bahkan di saat kita melakukan terapi self love, sebaiknya kita tetap sadar dengan sekeliling kita. Terus melatih diri dengan hormat dan baik, akan menjadikan kita lebih autentik.  


Yakinlah setiap kita adalah pribadi special. Yakinlah Tuhan maha adil dan bijaksana. Luaskanlah hati ketika menunjukkan diri kepada orang lain. Jangan takut untuk berbagi dengan dunia. Karena dengan berbagi, akan bisa membuat jiwa kita tenang dan damai. 

Komentar

Postingan Populer